Penemu Bola Lampu Edison dan Swan

Penemu Bola Lampu Edison dan SwanEdison bukanlah penemu satu-satunya yang berusaha dan terlibat sebagai penemu bola lampu. Salah satu pesaing utamanya adalah Joseph W. Swan dari Inggris. Swan adalah seorang ahli kimia, swan bereksperimen di tahun 1850 dan 60-an dengan filamen karbon. pada upaya awalnya dia gagal, karena pompa vakum pada tahuntahun tersebut tidak dapat menghampakan udara dari lampu. Pada pertengahan 1870-an muncul baru lahir pompa yang dapat menghampakan udara dari lampu, hal tersebut memacu Swan kembali ke bereksperimen.
Penemu Bola Lampu Edison

Penemu Bola Lampu

Pada akhir 1878, Swan melaporkan keberhasilan ke Newcastle Chemical Society dan pada Februari 1879 menunjukkan lampu bekerja ke sebuah kampus di Newcastle. Lampu miliknya mengandung unsur-unsur yang sebagian besar terdapat pula pada lampu milik Edison pada bulan Oktober, sebuah lampu dengan bola lampu kaca yang hampa dan tertutup dari udara, kabel penyambung platinum, dan elemen pemancar cahaya yang terbuat dari karbon. Meskipun demikian kenapa Edisonlah yang selalu dikreditkan sebagai penemu bola lampu?

Seperti para penemu bola lampu yang terlibat dalam penemuan lainnya, Swan menggunakan batang karbon dengan tahanan listrik rendah pada lampunya. Karena hubungan antara resistensi dan arus, dengan elemen resistensi yang rendah maka banyak dibutuhkan arus listrik agar menjadi panas dan bersinar. Ini berarti bahwa konduktor pembawa listrik di lampu harus relatif pendek dan tipis, hal tersebut dapat diterima untuk percobaan atau demonstrasi, tapi tidak untuk dikomersilkan.

Lampu Swan tidak dapat bertahan lama sebab terdapat gas yang terperangkap di batang lampu terlepas ketika lampu sudah tengah menyala, Jadi meski lampu Swan bekerja cukup baik dalam demonstrasi, namun tidak praktis digunakan dimasyarakat.

Edison menyadari bahwa filamen yang tipis dengan tahanan listrik yang tinggi akan membuat lampu menjadi lebih baik. Resistensi tinggi berarti hanya sedikit arus listrik yang diperlukan untuk membuat filamen lebih bersinar. 

Lampu bristol milik edison yang dipublikasikan pada desember tahun 1879 memiliki umur kerja sampai 150 jam, dan lampu bambu miliknya yang dipublikasikan pada awal tahun 1880 dapat bertahan sampai 600 jam. Perealisasian tentang resistensi yang tinggi, dan untuk konsepsinya tentang lampu sebagai satu bagian dari sistem yang terintegrasi, maka wajarlah Edison dikreditkan menjadi penemu bola lampu praktis pertama.

Swan tidak kalah dalam segala hal. Ia menulis surat kepada Edison (dikutip di atas), paten-nya cukup kuat untuk menang di pengadilan Inggris. mendorong Edison untuk bernegosiasi daripada kehilangan market di Inggris.

Pada tahun 1883 Edison & Swan United Electric Light Company didirikan. Yang lebih dikenal dengan nama "Ediswan", perusahaan tersebut menjual lampu dengan filamen selulosa yang Swan telah temukan pada tahun 1881. Variasi dari filamen selulosa menjadi standar industri, kecuali untuk Perusahaan Edison. Edison terus melanjutan penggunaan filamen bambu sampai 1892, perusahaan Edison melakukan merger sehingga berdirilah General Electric dan bergeser ke selulosa.

Cara Kerja Bola Lampu Pijar

Dengan mengalirannya arus elektron melalui filamen menghasilkan tumbukan tumbukan elektron didalam filamen dan menyebabkan foton maya berubah menjadi foton nyata dan membentuk cahaya serta panas sebagai residu. Seiring bertambahnya voltase listrik yang digunakan maka semakin tinggi intensitas cahaya, sebab naiknya tegangan memacu naiknya aliran listrik karena resistan bersifat tetap jika kenaikan suhu dihiraukan, dan membesarnya aliran listrik maka membesar pula probabilitas terjadinya tumbukan didalam filamen.

1. Gas Pengisi: Argon
Sebagian besar lampu modern menggunakan argon sebagai gas pengisi, dengan sejumlah kecil nitrogen untuk menghambat arcing. Berat molekul tinggi dan konduktivitas panas rendah menghambat penguapan tungsten, sehingga memungkinkan tungsen tetap dalam bentuk padat meski pada suhu yang tinggi. Gas kripton lebih sempurna dari argon dalam hal ini namun argon jauh lebih murah, Argon lebih murah karena merupakan produk sampingan dari produksi oksigen cair dan nitrogen cair dari unit pemisahan udara kriogenik, yang keduanya digunakan dalam skala industri besar. Gas-gas mulia lainnya (kecuali helium) diproduksi dengan cara ini juga, tetapi argon adalah yang paling banyak karena memiliki konsentrasi tertinggi di atmosfer.

2. Konfigurasi Material
Selama perkembangannya selama lebih dari satu abad, lampu pijar telah mendapatkan banyak penyempurnaan, tidak dari cara kerja namun dari material yang digunakan, bagaimana agar lampu pijar dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas yang diinginkan dengan penggunaan energi yang efisien, bagaimana agar waktu kerja atau umur dari lampu pijar dapat bertahan lama, dan semua itu dengan harga terjangkau. Itu semua diatasi dengan pemilihan material yang tepat.

3. Kaca : Borosilicate
Kaca lampu dibuat agar dapat menghalangi masuknya oksigen dan berinteraksi dengan filament disaat sedang berpijar yang akan menyebabkan oksidasi dalam sesaat, bahan yang digunakan dalam kaca lampu adalah borosilikat yang tahan dalam temperatur tinggi, dan memiliki daya tahan yang lumayan, serta transparan terhadap ultraviolet.

4. Filament : Tungsten
Filamen dibentuk melingkar-lingkar ditujukan agar dapat menahan panas dan meningkatkan luas permukaan. filamen adalah bagian utama dari lampu pijar, disinilah resistansi listrik dan pijaran terjadi, sebagai bagian paling utama, pemilihan material untuk bagian ini adalah paling penting. Filamen yang digunakan dalam bola lampu awal terbuat dari karbon. Namun, filamen karbon tidak dapat bertahan lama pada suhu yang lebih tinggi dari 1.827o K. Karbon menguap pada suhu tersebut, dengan suhu lebih tinggi jelas akan memperpendek umur lampu. sedang jika dibawah itu lampu hanya akan memberi cahaya redup.

Tungsten menawarkan kombinasi terbaik. Titik lebur tinggi dan tekanan uap rendah dari semua bahan yang dapat digunakan sebagai filamen, sebagaimana tabel dikiri.

Demikian ulasan mengenai Penemu Bola Lampu, semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel