Asal Usul Ma’ruf Amin, Biografi dan Riwayat Pendidikan serta Kariernya

Asal Usul Ma’ruf Amin – Sahabat penemuanterbaru.com, kali ini kami akan berbagi informasi seputar asal usul Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin serta beberapa info yang tentunya erat kaitannya dengan bakal calon orang nomor dua di negara tercinta kita “Indonesia”.

(Pada 9 Agustus 2018, ia resmi diumumkan sebagai calon Wakil Presiden Indonesia pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, mendampingi petahana Joko Widodo).
Asal Usul Ma’ruf Amin
Asal Usul Ma’ruf Amin, Biografi dan Riwayat Pendidikan serta Kariernya
Lihat juga: Asal Usul Jokowi (Ir. H. Joko Widodo).

Asal Usul Ma’ruf Amin, Biografi dan Riwayat Pendidikan serta Karirnya

Salah satu putera terbarik negeri ini yang bernama lengkap Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin dilahirkan di Desa Kresek di wilayah Tangerang, Banten pada tanggal 1 Agustus 1943 lahir dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Dari silsilah keluarga KH Ma’ruf Amin merupakan keturunan dari ulama besar asal Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram bernama Syeikh An Nawawi Al Bantani.
  • Nama : Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin
  • Lahir : Tangerang, 1 Agustus 1943
  • Orang Tua : KH. Mohamad Amin
  • Istri : Siti Churiyah, Wury Estu Handayani
  • Anak : Siti Haniatunnisa, Siti Makrifah
  • Profesi : Ulama dan Politisi
Masa kecil Ma’ruf Amin lebih banyak dihabiskan di desa Kresek, Tangerang. Ayahnya yang bernama KH. Mohammad Amin merupakan seorang ulama besar Banten.

Aktifitas Ma’ruf Amin sewaktu kecil diwaktu pagi ia habiskan bersekolah di SD. Dan sorenya, ia habiskan belajar mengaji di Madrasah Ibtidaiah. Diketahui  Ma’ruf Amin sempat belajar agama selama beberapa bulan di Pesantren Citangkil, Silegon, Banten milik KH. Syam’un Alwiah.

Di usia 12 tahun, Ma’ruf Amin pergi belajar ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur pada tahun 1955. Pesantren ini banyak melahirkan tokoh-tokoh ulama besar dari kalangan NU. Pendidikan Ma’ruf Amin di pesantren Tebu Ireng dimulai dari dasar.

Setelah selesai menimba ilmu di pesantren Tebu Ireng, Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya di Jakarta tepatnya di SMA Muhammadiyah. Namun pendidikannya itu ia tidak selesaikan.

Ma’ruf Amin memilih kembali ke Banten dan lebih mendalami agama islam di berbagai pondok pesantren lagi. Mulai dari Pesantren Caringin, Labuan, Pesantren Petir, Serang, dan Pesantren Pelamunan, Serang.

Setelah menikah dengan Siti Churiyah, beliau Pindah ke Jakarta dan menetap di Jakarta Utara. Disana Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor di Fakultas Ushuludin. Beliau juga aktif di organisasi Gerakan Pemuda Ansor Jakarta dan menjadi ketuanya pada tahun 1964.

Pria lulusan Pondok Pesantren Tebu Ireng ini memulai kariernya di dunia dakwah dari bawah. Tak hanya itu, Ma'ruf Amin juga menjalani yang sama di politik. Keilmuan agama dan wawasan kebangsaannya mengantarkannya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Berbekal ilmu yang dimiliki, Ma'ruf Amin terjun ke dunia dakwah. Ia mulai menjadi anggota koordinasi Dakwah Indonesiia (KODI) DKI Jakarta. Selain itu, ia juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama. Kariernya terus berjalan seiring jam terbang dakwahnya. 

Aktivitas lainnya, ia ikut aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di politik pun tak kalah aktifnya, Ma'ruf sempat menjadi anggota DPR DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan. Namanya mulai terkenal berbarengan lahirnya Era Reformasi, pada tahun 1998, dengan bermunculan partai-partai baru.

Ma'ruf Amin sempat diminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi Ketua Dewan Syuro PKB yang pertama. Melalui partai besutan Abdurrahman Wahid ini, Maruf pernah menjadi anggota DPR/MPR RI. 

Panasnya dinamika politik di PKB dan nasional, ia memilih konsentrasi ke ormas Islam NU dan MUI. Ma'ruf pun menjalaninya dengan khidmat. Ia termasuk menjadi salah satu pengurus NU dan juga aktif di Komisi Fatwa MUI.

Selain itu, di tengah menjalani aktivitasnya di NU dan MUI, ia Ma'ruf Amin diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden selama periode 2007-2009 dan 2010-2014. 

Karier Ma'ruf Amin naik. Di NU, ia diberi amanah sebagai Rais Aam (Ketua Umum) Syuriah PB NU periode 2015-2020, sementara di MUI yang sebelumnya sebagai ketua Komisi Fatwa ia diberitugas sebagai Ketua Umum MUI periode 2015-2020.

Keilmuan Ma'ruf Amin tak perlu diragukan lagi. Pria lulusan Universitas Ibnu Khaldun ini memiliki intelektualitas di berbagai bidang keislaman. Terbukti, Ia memperoleh anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) untuk bidang Hukum Ekonomi Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012 silam.


Riwayat Pendidikan Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin

Asal Usul Ma’ruf Amin
Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin
Pendidikan Umum:
  • SR Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Ibtidaiyah Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang (1958)
  • Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1961)
  • Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor (1967)
  • Pendidikan Khusus:
  • Pesantren, Banten (1963)

Perjalanan Karier Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin

Pekerjaan:
  • Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)
  • Pendakwah (1964)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)
  • Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007–2010)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010–2014)
Legislatif:
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan (1971-1973)
  • Keterlibatan dalam Organisasi
  • Ketua Fraksi Utusan Golongan DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973-1977)
  • Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977-1982)
  • Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  • Anggota MPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997-1999)
  • Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota DPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999-2004)
  • Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Panitia Anggaran DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999)
Kegiatan Lainnya:
  • Ketua Ansor, Jakarta (1964-1966)
  • Ketua Front Pemuda (1964-1967)
  • Ketua NU, Jakarta (1966-1970)
  • Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968-1976)
  • Anggota Koordinator Da'wah (Kodi), Jakarta (1970-1972)
  • Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971-1977)
  • Ketua Dewan Fraksi PPP (1973-1977)
  • Anggota Pengurus Lembaga Da'wah PBNU, Jakarta (1977-1989)
  • Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)
  • Katib Aam Syuriah PBNU (1989-1994)
  • Anggota MUI Pusat (1990)
  • Rois Syuriah PBNU (1994-1998)
  • Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)
  • Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)
  • Ketua Dewan Syuro PKB (1998)
  • Mustasyar PBNU (1998)
  • Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)
  • Ketua Komisi Fatwa MUI (2001-2007)
  • Mustasyar PKB (2002-2007)
  • Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004-2010)
  • Ketua MUI (2007-2010)
  • Rais Aam (Ketua Umum) Syuriah PBNU (2015-2020)
  • Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI (2015-2020)

Demikian sekilas info dari kami mengenai asal usul, biografi dan perjalanan karier dari Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga memberikan manfaat bagi kita semua.

Catatan: (Dalam share kali ini tidak ada unsur politisasi dari pihak manapun dan keseluruhan hanyalah informasi publik dari dan bagi sahabat penemuanterbaru.com semata).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel