Tampilan Terbaru Planet Pluto Menjelang Idul Fitri 1436 H Tahun 2015 M

Tampilan Terbaru Planet Pluto – Tahun 2015 pluto telah direkam oleh pesawat antariksa New Horizons dan menghasilkan tampilan terbaru Planet Pluto. Pluto adalah planet katai di sabuk Kuiper dan objek trans-Neptunus pertama yang ditemukan. Pluto merupakan planet katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda terbesar kesembilan dan bermassa terbesar kesepuluh yang mengorbit Matahari secara langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan volume terbesar dan massa yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai di piringan tersebar. Layaknya objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari batu dan es  dan relatif kecil, kurang lebih seperenam massa Bulan dan sepertiga volume Bulan. 
Planet Pluto
Tampilan Terbaru Planet Pluto 14 Juni 2015
Pluto memiliki orbit eksentris dan miring dengan jarak 30 sampai 49 satuan astronomi (4,4–7,3 miliar km) dari Matahari. Ini berarti ada saatnya Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus; resonansi orbit yang stabil dengan Neptunus membuat kedua planet ini tidak bertabrakan. Pada tahun 2014, Pluto berjarak 32,6 SA dari Matahari. Cahaya Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya (39,4 SA).

Pluto ditemukan tahun 1930 dan awalnya dinyatakan sebagai planet kesembilan dari Matahari. Setelah 1992, status planetnya dipertanyakan setelah para astronom menemukan sabuk Kuiper, lingkaran objek di luar Neptunus yang mencakup Pluto dan benda-benda lainnya. Tahun 2005, Eris, yang massanya 27% lebih besar daripada Pluto, ditemukan. Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengeluarkan definisi resmi "planet" untuk pertama kalinya pada tahun 2006. Pluto tidak sesuai dengan definisi ini dan dipindahkan ke golongan "planet katai" yang baru saja dibuat, lebih tepatnya plutoid. Some astronomers believe Pluto should still be considered a planet.

Pluto sejauh ini diketahui memiliki lima satelit: Charon (terbesar; diameternya separuh diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos, dan Hydra. Pluto dan Charon kadang dianggap sistem biner karena barisenter orbit mereka terletak di antara kedua objek ini. IAU belum meresmikan definisi planet katai biner, dan Charon dinyatakan secara resmi sebagai satelit Pluto.

Pada tanggal 14 Juli 2015, New Horizons menjadi wahana pertama yang terbang melewati Pluto. NASA berencana melakukan pengukuran rinci dan mengambil foto-foto Pluto beserta satelit-satelitnya menggunakan wahana New Horizons. Karena jaraknya yang jauh, Pluto sulit dipelajari secara mendalam dari Bumi. Pada tanggal 14 Juli 2015, wahana antariksa New Horizons terbang melintasi sistem Pluto dan memberi banyak informasi seputar planet ini.

Permukaan Pluto - Tampilan Terbaru Planet Pluto

Lebih dari 98 persen permukaan Pluto terdiri atas es nitrogen dengan jejak-jejak metana dan karbon monoksida. Permukaan Pluto yang menghadap Charon mengandung lebih banyak es metana, sedangkan permukaan sebaliknya mengandung lebih banyak es nitrogen dan karbon monoksida. Kontur permukaan Pluto tidak datar; ini dapat diamati dari variasi kecerahan dan warna permukaannya. Pluto merupakan salah satu benda paling kontras di Tata Surya, sama kontrasnya seperti satelit Saturnus, Iapetus. Warnanya beragam antara hitam arang, jingga gelap, dan putih. Warna Pluto mirip Io namun sedikit lebih jingga dan tidak terlalu merah seperti Mars.

Struktur dalam Pluto - Tampilan Terbaru Planet Pluto

Planet Pluto
Perkiraan Struktur dalam Pluto
Kepadatan Pluto adalah 2,03±0,06 g/cm3. Karena peluruhan elemen radioaktif akan memanaskan es yang kemudian memisahkan bebatuan di dalamnya, ilmuwan memperkirakan bahwa struktur dalam Pluto memiliki lapisan-lapisan tertentu. Material batu terdapat di inti padat yang dikelilingi mantel es air. Intinya diperkirakan berdiameter kurang lebih 1.700 km, 70% diameter Pluto. Proses pemanasan ini bisa saja berlangsung sampai sekarang; proses tersebut menciptakan lapisan laut cair di bawah permukaan setebal 100 sampai 180 km di batas inti–mantel.

Ukuran dan Massa Pluto - Tampilan Terbaru Planet Pluto

Pluto memiliki massa 1,31×1022 kg, kurang dari 0,24 persennya Bumi, dan diameternya 2370 km. Luas permukaannya 1,665×107 km2, kurang lebih sama dengan luas permukaan Rusia. Gravitasi permukaannya 0,067g (dibandingkan dengan 1g di Bumi).

Penemuan satelit Pluto, Charon, tahun 1978 memungkinkan pengukuran massa sistem Pluto–Charon menggunakan rumus Newton dari hukum ketiga Kepler. Pengamatan Pluto yang bersamaan dengan Charon memungkinkan para ilmuwan mengukur diameter Pluto lebih tepat, sedangkan penemuan optik adaptif membuat mereka dapat menentukan bentuknya lebih tepat.

Dengan kurang dari 0,2 massa Bulan, Pluto memiliki massa yang jauh lebih ringan daripada planet terestrial dan lebih ringan daripada tujuh satelit, Ganymede, Titan, Callisto, Io, Bulan, Europa, dan Triton. Massanya jauh lebih ringan daripada yang diperkirakan sebelum Charon ditemukan.

Pluto memiliki dua kali diameter dan dua belas kali massa planet katai Ceres, objek terbesar di sabuk asteroid. Pluto memiliki massa yang lebih ringan daripada planet katai Eris, objek trans-Neptunus yang ditemukan tahun 2005, namun Pluto memiliki diameter yang lebih besar (2370 km) daripada perkiraan diameter Eris (2326 km).

Penentuan ukuran Pluto sulit dilakukan karena kondisi atmosfer dan kemungkinan asap hidrokarbon. Pada Maret 2014, Lellouch, de Bergh et al. menerbitkan temuan terkait rasio percampuran metana di atmosfer Pluto yang konsisten dengan diameter Pluto di atas 2360 km; "tebakan terbaik" mereka adalah 2368 km. Dari tampilan terbaru planet Pluto Tanggal 13 Juli 2015, misi Long Range Reconnaissance Imager New Horizons NASA menetapkan diameter Pluto sepanjang 2,370 km (1,470 mi).


Demikian Tampilan Terbaru Planet Pluto sebagaimana dikutip dari Wikipedia Indonesia, semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel